Sinjai, PB– Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai (Disdik) melakukan evaluasi data Anak Tidak Sekolah (ATS) di berbagai wilayah di Kabupaten Sinjai. Rapat yang melibatkan kepala sekolah tingkat SD dan SMP, serta operator sekolah yang memiliki kasus ATS di atas 10, diadakan di Aula Handayani Disdik Sinjai.
Kepala Disdik Sinjai, Irwan Suaib, menjelaskan bahwa masih ada beberapa anak di Sinjai yang memilih tidak bersekolah atau melanjutkan sekolah karena berbagai faktor. “Faktor utamanya adalah ikut orang tua, sudah menikah, dan memilih bekerja,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Irwan menekankan bahwa pemerintah, khususnya Disdik, menawarkan berbagai alternatif untuk tetap menempuh pendidikan, baik formal maupun nonformal. “Kami membentuk tutor dan orang tua angkat untuk mendampingi anak agar kembali bersekolah,” jelasnya.
Untuk mengatasi kendala ekonomi, pemerintah siap memberikan layanan pendidikan gratis. “Jika akses pendidikan jauh dari tempat tinggal, kami juga menawarkan sistem jemput bola,” tambah Irwan.
Dalam rapat tersebut, Disdik juga meminta verifikasi dan validasi data ATS di lapangan untuk memastikan akurasi data.
Kadisdik juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dengan anak dan orang tua. “Di masa depan, ijazah sangat penting untuk memperoleh pekerjaan,” ujarnya.
Dari data yang dihimpun, terdapat 3194 ATS di Kabupaten Sinjai. Sebanyak 2551 anak telah kembali bersekolah, sehingga tersisa 643 anak yang masih perlu didorong untuk kembali ke sekolah.
Langkah ini menunjukkan komitmen Disdik Sinjai untuk memastikan semua anak di Sinjai mendapatkan akses pendidikan yang layak, dan menjamin masa depan yang lebih baik bagi mereka.ADV