Bantu Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Sinjai Salurkan Air Untuk Masyarakat Terdampak

SINJAI_PB— Fenomena El Nino dan kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah dan warga Indonesia, seakan terus menggema dan menerpa hingga ke pelosok desa dan dusun disusul lahirnya atensi yang menyeruak dari berbagai pihak yang juga tak jarang memunculkan persepsi berbeda terhadap dampak serta luas dan cakupan yang ditimbulkannya.

Dalam hampir dua bulan terakhir, wilayah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan, juga  terpapar dampak fenomena el nino dan kemarau. Warga masyarakat pada beberapa wilayah dikabarkan telah mulai merasakan kesulitan memenuhi kebutuhannya akan air bersih menyusul terjadinya penyusutan debit air pada sumber air bersih di sekitarnya.

Data dan informasi yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai pada pertengahan September kemarin, tercatat sejumlah dusun dari 39 desa dari 9 kecamatan mengalami kekeringan, dan bahkan pada dasarian pertama Oktober 2023, wilayah terdampak menunjukkan grafik yang cenderung  merangkak naik.

“Kekeringan yang dimaksud dari data dan infomasi tersebut diidentifikasi dari penyusutan/penurunan ketersediaan air di bawah tingkat rata-rata kebutuhan air sehari-hari pada siatuasi normal untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi, dan lingkungan,” ujar Kepala BPBD Sinjai, Budiaman.

Pada 39 desa yang tercatat pertengahan September 2023, dan telah berkembang menjadi 40-an desa pada dasarian pertama Oktober 2023, tidak berarti bahwa semua wilayah dan warga masyarakat dalam satu desa tersebut mengalami tingkat kesulitan perolehan air bersih yang sama, sehingga juga tidak dapat digeneralisasi secara akumulatif jika jumlah desa tersbut mengalami krisis air bersih.

Situasi kondisional dampak el nino dan kekeringan di Kabupaten Sinjai, tidak luput dari atensi pemerintah daerah, seperti kolaborasi Pemda, PDAM, TNI dan Polri dalam pendistribusian air bersih ke lokasi pondok pesantren di Desa Gareccing Kecamatan Sinjai Selatan, yang disusul di Desa Lamatti Riawang Kecamatan Bulupoddo.

Pendistribusian air bersih dari Pemda Sinjai, terus dilancarkan ke wilayah-wilayah desa terpapar seperti yang terlihat kemarin, Sabtu (07/10/2023) BPBD, PUPR, PDAM beserta Dinsos dan TAGANA mengawal 2 unit mobil tangki ke Desa Salohe dan Desa Kaloling, bahkan pada desa Kaloling, mobil tangki PUPR harus bolak balik ke PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada 4 dusun di Desa Kaloling.

Kepala BPBD, Budiaman beserta jajarannya, Akrim Hamra dan Andi Oktave Amier, Direktur PDAM, Nasrullah Mustamin,  dan Kadis Sosial, Andi Muhammad Idnan beserta Ketua Tagana, Saktiawan dan personil Dinas PUPR, tampak kompak mengawal pendistribusian air bersih tersebut ke rumah-rumah warga.

Dalam keterangannya kepada media, Kepala BPBD, Budiaman menjelaskan kehadiran semua pihak dalam giat pendistribusian air bersih ini, merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam upaya mengatasi kesulitan masyarakat, apalagi Pj Bupati Sinjai, Bapak TR Fahsul Falah sejak dini sudah mengarahkan kepada kami untuk berkolaborasi dan bersinergi melakukan percepatan dan peningkatan pemberian pelayanan kepada masyarakat.

“Oleh karena itu, dengan atensi yang besar dari Bapak PJ Bupati Sinjai, kami dari beberapa instansi terkait telah berupaya memaksimalkan segenap potensi sumber daya yang ada untuk membantu kesulitan masyarakat khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhannya akan air bersih”Jelasnya.