Sinjai, PB – Tanaman porang menjadi komoditas unggulan di Sinjai, Sulawesi Selatan, karena nilai ekonomisnya yang tinggi. Salah satu petani porang di Kecamatan Sinjai Borong, H. Abd Kadir, berhasil meraup keuntungan hingga satu miliar rupiah dari lahan seluas satu hektar.
“Waktu panen umbi porang sekali dalam setahun,” kata H. Abd Kadir saat ditemui di lahannya di Dusun Jennae, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sinjai Borong, Kamis (19/6/2025).
Panen porang di Kecamatan Sinjai Borong berlangsung dari Mei hingga Juni 2025. Tanaman ini melewati dua siklus hidup, yaitu vegetatif (pertumbuhan tunas, akar, dan tunas di atas umbi) dan generatif (munculnya bunga). Di antara kedua siklus tersebut terdapat masa dorman.
H. Abd Kadir, yang mulai menanam porang sejak tahun 2023, mengungkapkan pengalamannya. Pada panen pertama tahun 2023, ia menghasilkan 30 ton porang dengan harga Rp 3.000 per kg, menghasilkan Rp 90.000.000. Namun, pada panen tahun 2025, ia berhasil menjual sekitar 30 ton porang dengan harga Rp 12.000 per kg, menghasilkan Rp 360.000.000. Ia memperkirakan panen hingga akhir Juni akan mencapai 70 ton, dengan total pendapatan sekitar Rp 1 miliar dari lahan seluas satu hektar.
Selama masa panen, H. Abd Kadir mempekerjakan 12 orang dengan upah Rp 100.000 per orang per hari. Ia berharap lebih banyak petani Sinjai tertarik membudidayakan porang karena potensi keuntungannya yang besar terutama rencana pembangunan pabrik porang oleh investor Cina.