BULUKUMBA_PB— Di era pemerintahannya, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf bersama Wakil Bupati Andi Edy Manaf mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas sehingga pekerjaan tersebut tidak hanya sekedar dikerjakan, namun diharapkan tepat sasaran dan kualitasnya lebih tahan lama.
Misalnya dalam pembangunan irigasi tahun anggaran 2022 ini, Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf menginstruksikan pekerjaan irigasi menggunakan sistem panel cetak atau teknologi irigasi modular.
Untuk perbaikan irigasi, Andi Utta sapaan akrab Bupati Bulukumba menyebut pekerjaan irigasi tahun ini sudah harus menggunakan sistem panel cetak sehingga pekerjaannya lebih mudah karena tinggal dipasang.
Selain menghemat tenaga karena tidak lagi mobilisasi material seperti pasir, batu dan semen, konstruksi cetak panel ini lanjutnya, lebih tahan lama karena sudah terstandardisasi.
Begitu pula dalam proses pekerjaannya kapan saja bisa dilakukan, biar musim hujan, panel cetaknya bisa dipasang.
“Kualitasnya juga bisa bertahan sampai 25 tahun lebih,” terangnya
Dengan sistem irigasi yang baik, lanjutnya maka akan menjadi salah satu penentu keberhasilan pertanian khususnya peningkatan produktivitas tanaman padi.
Terkait terobosan panel cetak irigasi untuk pertama kalinya di Bulukumba ini. Sejumlah orang memberi pendapat dan pandangannya.
Seperti Ketua Kelompok Tani Cori 1 Desa Bonto Macinna, H. Tahir mengaku mengapresiasi langkah pemerintah dalam percepatan pembangunan di Bulukumba, khususnya untuk irigasi.
Ini, kata H Tahir menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap para petani.
“Apalagi saya dengar pembangunan irigasi gunakan sistem panel cetak, lebih kuat dibandingkan dari dulu, jadi pemanfaatannya juga tentu akan lama,” harapnya.
H. Tahir optimis dengan pengairan irigasi, produksi pertanian akan semakin baik.
Sementara itu, tokoh pemuda Desa Tamaona, Ilham menyambut baik rencana program sistem panel cetak untuk pembangunan irigasi tersebut. Hanya saja katanya, untuk perusahaannya harus benar-benar teruji.
“Kalau bisa perusahaan itu bersertifikasi. Sehingga untuk kualitas bangunan nanti betul-betul bagus,” kata Ilham, yang juga Anggota BPD Desa Tamona.
Lebih jauh menurut dia, harus ada upaya ujicoba terlebih dahulu, sehingga bisa dibandingkan antara sistem material manual seperti yang ada selama ini dengan sistem yang direncanakan.
“Baiknya ada ujicoba dulu. Apakah lebih bagus atau bagaimana. Karena saya pribadi belum pernah melihat di Bulukumba,” kata pemuda yang akrab disapa Bung Ilo.
Untuk diketahui anggaran pembangunan atau rehabilitasi daerah irigasi tahun anggaran 2022 ini sebesar Rp.6,1 milyar. Saat ini proses tendernya sementara berjalan.(RR)