
Lebak, Banten, PB – Jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Leuwidamar dan Bojongmanik di Kabupaten Lebak, tepatnya di Kampung Leuwiawi, Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, ambruk pada Kamis, 14 November 2024.
Akibatnya, akses warga di kedua kecamatan tersebut lumpuh total karena tidak ada lagi akses lain yang bisa dilalui.
Kasi Trantib Kecamatan Bojongmanik, Lebak, Matin, mengungkapkan bahwa jembatan gantung itu awalnya putus di bagian tali seling, kemudian bangunan jembatan ambruk total.
“Jadi, awalnya tali seling yang menjadi penopang utama jembatan tidak mampu menahan beban, sehingga menyebabkan jembatan ambruk. Dan kini sudah tidak bisa dilalui lagi,” ungkap Matin saat dikonfirmasi media, Senin (18/11/2024).
Matin memperkirakan, ambruknya bangunan jembatan tersebut karena sudah dimakan usia, sehingga kondisi bangunan sudah lapuk dan mudah ambruk. Ia pertama kali mendapatkan informasi jembatan gantung ambruk itu dari Kepala Desa Pulung.
Setelah menerima kabar tersebut, Matin segera berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
“Kondisi jembatan benar-benar sudah tidak bisa digunakan lagi, dan jika dipaksakan khawatir dapat membahayakan dan dapat menimbulkan korban,” ujarnya.
Matin juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat jembatan ambruk, tidak ada warga yang melintas.
“Kejadiannya pada pagi hari tadi, beruntung tidak ada warga yang melintas saat kejadian, jadi tidak sampai menimbulkan korban,” tuturnya.
Setelah jembatan ambruk, warga yang biasa melintas untuk beraktivitas harus mencari jalur alternatif lain yang jaraknya lebih jauh. Termasuk anak-anak sekolah yang harus mencari jalan alternatif lain.
Matin berharap pemerintah setempat mau segera memperbaiki jembatan agar masyarakat tidak terhambat dalam aktivitas dan anak-anak sekolah dapat kembali bersekolah dengan lancar.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perawatan dan pemeliharaan infrastruktur, terutama jembatan yang menjadi akses vital bagi masyarakat.
Diharapkan pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk memperbaiki jembatan tersebut agar akses bagi warga di kedua kecamatan dapat kembali normal dan kehidupan masyarakat tidak terganggu.(Deni)