Jakarta, PB – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) terkait pengembangan pesawat N219 di ajang Indonesia Defense 2025. Penandatanganan dilakukan dalam acara Business Matching yang digelar Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) bertajuk “Connecting Island and Driving Growth: The Role of N219 in Regional Accessibility” di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).
MoU dan LoI tersebut dijalin antara Pemerintah Provinsi Kaltara dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), SMTrack Berhad, dan Zaveryna. Kaltara berfokus pada pengembangan pesawat N219 versi amfibi yang mampu mendarat di darat dan air, sehingga dapat digunakan di wilayah perairan dan sungai Kaltara.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan, selaku Sekretaris KKIP, menekankan pentingnya pesawat N219 sebagai simbol kemandirian industri pertahanan nasional dan solusi untuk meningkatkan konektivitas wilayah Indonesia. Wamenhan Donny menyampaikan komitmen pemerintah dalam pengembangan pesawat N219 yang dirancang untuk menjawab tantangan konektivitas di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).
Presiden Prabowo Subianto telah berkomitmen mengintegrasikan pesawat N219 dalam kebijakan pembangunan, penghubungan udara perintis, dan layanan tanggap bencana untuk memperkuat kehadiran negara di seluruh Nusantara. Pesawat N219 Nurtanio, hasil pengembangan PTDI dan LAPAN, telah melakukan terbang perdana pada 16 Agustus 2017. Pesawat multiguna ini dirancang untuk mengangkut 19 penumpang dan mampu beroperasi di landasan pendek dan tidak beraspal, menjadi solusi transportasi yang efisien dan adaptif untuk berbagai misi. ( AT)