Palu, PB – Universitas Tadulako (Untad) Palu mengukuhkan enam guru besar baru, salah satunya adalah Prof. Dr. Ilyas Lampe, S.Sos., M.I.Kom., pada Rabu, 21 Mei 2025. Prof. Ilyas, putra Desa Kaloling, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Komunikasi.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Ilyas mengangkat tema “Corporate Social Responsibility di Sektor Industri Nikel; Harapan Kesejahteraan dan Keterpinggiran Masyarakat Lokal”. Ia lahir di Saukang pada 10 November 1976, dari keluarga sederhana dengan ayah seorang petani dan tukang kayu. Kehidupan yang penuh keterbatasan justru menjadi motivasi bagi Prof. Ilyas untuk meraih pendidikan tinggi, hingga akhirnya tujuh dari sembilan saudaranya berhasil meraih gelar sarjana.
Perjalanan akademik Prof. Ilyas dimulai dari SDN 107 Kaloling, SMPN Tondong, dan SMAN Tondong Sinjai. Setelah lulus SMA, ia sempat bekerja serabutan sebelum diterima di Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Unhas pada tahun 1996. Selama masa kuliah, ia aktif berorganisasi, antara lain di IPM Sinjai, Kosmik Unhas, DPM Fisip Unhas, dan HMI Komisariat Fisip Unhas.
Setelah lulus S1, Prof. Ilyas sempat menjadi peneliti di Puskit Unhas dan Account Executive di Harian Fajar Makassar. Ia kemudian bergabung dengan PT. Semen Bosowa Maros sebelum akhirnya menjadi dosen tetap PNS di Program Studi Ilmu Komunikasi Untad pada tahun 2006. Ia meraih gelar Magister di Unpad (2010) dan Doktor di Unpad (2017, Cum Laude). Ia juga pernah mengikuti short course di American University, Washington DC.
Saat ini, Prof. Ilyas aktif sebagai dosen di program S1 dan S2 Ilmu Komunikasi Untad, S3 Ilmu Sosial Pascasarjana Untad, dan dosen tidak tetap di Universitas Azis Lamadjido. Ia juga pernah menjabat sebagai Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi Untad, Wakil Dekan FISIP Untad, dan anggota senat akademik Untad. Ia juga aktif di ASPIKOM, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Wilayah.
Prof. Ilyas Lampe menikah dengan Tuty Amaliah, ST., M.Eng., seorang dosen Teknik Sipil Untad, dan dikaruniai tiga orang anak.