
Tarakan, PB – H. Najamuddin alias H Lontong, simpatisan Kharisma dan mantan ketua DPC Demokrat Bulungan, menanggapi gerakan “Kokos” (kotak kosong) di Tarakan, Kalimantan Utara, yang bertujuan untuk menjegal calon tunggal Wali Kota Tarakan, Khairul.
H. Najamuddin berpendapat bahwa gerakan Kokos bukan murni gerakan kolektif masyarakat, tetapi ada kepentingan politik di baliknya. Ia melihat gerakan ini sebagai manuver sejumlah politisi yang tidak terakomodir kepentingan politiknya dan tidak benar-benar ingin melakukan perubahan.
Ia juga membantah narasi yang menyebutkan bahwa gerakan Kokos didukung oleh Pj Wali Kota dan Gubernur Kaltara. Ia menegaskan bahwa Pj Wali Kota sebagai ASN tidak mengurus politik, dan Gubernur Kaltara sebagai ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kaltara mendukung Kharisma.
H. Najamuddin menganggap gerakan Kokos sebagai hoaks yang sengaja disebar untuk mengelabui masyarakat dan menghambat Khairul. Ia mendorong agar mereka yang ingin melakukan perubahan untuk mengusung calon sendiri, mengingat putusan MK telah mengatur bahwa partai politik yang tidak memiliki kursi di parlemen dapat mengusung calon dengan suara 7,5 persen sampai dengan 10 persen suara sah di setiap kabupaten/kota dan provinsi.
H. Najamuddin menegaskan bahwa gerakan Kokos hanyalah manuver politik yang tidak bersih dan tidak benar-benar peduli dengan perubahan, dan meminta masyarakat untuk tidak termakan hoaks yang disebar.( OCHA)