SINJAI_PB— Momentum libur lebaran Idul Fitri atau cuti bersama beberapa waktu lalu menambah pundi-pundi penghasilan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai di sektor pariwisata.
Tidak tanggung-tanggung, total pemasukan dari hasil retribusi objek wisata yang dikelola pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sinjai mencapai Rp145.725.000,-.
Menurut Kadisparbud Sinjai, Yuhadi Samad, jumlah itu hanya terbilang dari hasil penjualan karcis retribusi selama seminggu mulai dari tanggal 2-8 Mei 2022 kemarin. Memang kata dia, jumlah pengunjung atau wisatawan di momen libur lebaran cukup meningkat signifikan.
“Kita bersyukur momen lebaran kemarin cukup banyak ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun dari luar kabupaten Sinjai, pemasukan PAD kita seminggu itu mencapai Rp145 juta,” kata Yuhadi, Jumat (13/5)
Dari tujuh objek wisata yang dikelola Pemerintah, Yuhadi menjelaskan hutan mangrove Tongke-tongke menyumbang PAD yang sangat besar. Selama libur lebaran, mampu meraup Rp117 juta lebih.
Sedang sisanya dihasilkan dari enam objek wisata lainnya seperti Tahura Abd Latief, Air Terjun Kembar Batu Barae, situs bersejarah Batu Pake Gojeng, Benteng Balangnipa, destinasi bahari Pulau Sembilan dan air terjun Lembang Saukang.
“Hutan mangrove Tongke-tongke masih menjadi primadona bagi wisatawan mampu menyumbang Rp117 juta, sisanya hasil penjualan karcis Retribusi dari enam objek wisata,” sambungnya.
Kini total pemasukan PAD di sektor pariwista hingga di pekan pertama bulan Mei dengan target Rp1,1 Miliar tahun ini telah mencapai Rp.400 Juta lebih. Sehingga, Yuhadi yakin target PAD tahun 2022 ini bisa kembali terlampaui sama seperti target tiga tahun terakhir.
“Kita optimis tahun ini kembali bisa melampaui target apalagi dengan melandainya kasus pandemi dan adanya kelonggaran kita berharap berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah wisatawan ke Sinjai,” pungkasnya.
Sekadar diketahui tahun ini target PAD Disparbud Sinjai meningkat dari Rp650 juta lebih menjadi Rp1,1 miliar. Itu terbagi Rp700 juta lebih untuk objek wisata dan Rp350 juta pemanfaatan fasilitas, salah satunya Gedung Pertemuan Hotel Sinjai