Pandeglang, Banten,PB – Sebuah voice note yang diduga berasal dari Kepala Puskesmas (Kapus) Carita, Hj. Tien Sulaisiah, S.ST, M.Kes, menjadi perbincangan hangat di kalangan jurnalis, masyarakat, hingga jajaran pemerintahan lokal karena berisi ucapan bernada kasar dan dinilai arogan dan menyebar cepat di grup-grup WhatsApp sejak beberapa hari terakhir.
Pegawai di Puskesmas Carita mengaku, sikap keras dan kata-kata kasar dari pimpinan mereka justru sudah menjadi “makanan sehari-hari” sejak lama dan sering berkata kasar, mengintimidasi, selalu mengancam akan dipecat, apalagi ke TKS dan sering muncul saat berhadapan dengan pihak luar, sehingga banyak pegawai yang memutuskan pindah ke tempat lain saking gak kuatnya dan ada yang cemas setiap kali ada voice note dari kapus, alasannya macam-macam, ada yg takut, ada yang malas berdebat, dan ada juga yang memilih demi kesehatan.
Ketua Relawan Kesehatan Masyarakat (RKM) Dede Hidayat menilai isi voice note Kapus Carita sangat mengecewakan, apalagi terkait pelayanan bagi pasien BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan seolah merendahkan masyarakat yang berhak mendapat layanan kesehatan.
Kasus voice note ini membuka kembali perbincangan tentang pentingnya etika kepemimpinan dalam pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan.(Deni)
















