Polemik Tanah SMPN 2 Galang Berlarut, Guru dan Siswa Keluhkan Ketidakpastian dan Sikap DPRD Deliserdang

Deli Serdang , PB – Proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Galang telah berpindah-pindah selama dua tahun akibat polemik kepemilikan tanah dengan Al-Washliyah. Guru dan siswa terpaksa menumpang belajar di SMP Negeri 1 Galang dalam kondisi yang tidak layak.

Sri Wardani, Sarifah Aini Siahaan, dan Masidana Siahaan, guru SMPN 2 Galang, mengungkapkan keprihatinan mereka atas kondisi tersebut. Mereka taat pada instruksi pimpinan, namun merasa sedih melihat kondisi belajar siswa yang memprihatinkan.

Perpindahan SMPN 2 Galang dimulai Januari 2023 setelah Mahkamah Agung memenangkan Al-Washliyah atas lahan sekolah. Mereka sempat menumpang di SD Desa Pisang Pala selama hampir setahun, namun kemudian direlokasi ke SMPN 1 Galang setelah terjadi pembacokan terhadap pekerja sekolah.

Para guru mengecam sikap Ketua DPRD Deliserdang, Zakky Shari, yang dianggap tidak adil. Mereka kecewa karena selama dua tahun berpindah-pindah, Ketua DPRD tidak hadir, namun muncul ketika konflik dengan Al-Washliyah mencuat.

“Kami juga warga Deliserdang, tapi kenapa kami tidak dianggap? Kami kecewa. Dari awal kami terombang-ambing, beliau tidak pernah hadir. Tapi ketika ada kejadian kemarin, tiba-tiba beliau muncul. Apakah kami ini bukan warga Deliserdang juga? Siapa yang sebenarnya terzalimi?” ujar para guru.

Kondisi belajar saat ini sangat memprihatinkan. Siswa masuk siang, tanpa upacara, ekstrakurikuler, dan ruang guru yang layak. Jarak tempuh yang jauh dan sulitnya transportasi membuat beberapa siswa terpaksa berhenti sekolah. Orang tua murid bahkan membentuk aliansi untuk membantu komunikasi dengan pihak sekolah.

SMPN 2 Galang juga tidak memiliki kepala sekolah, hanya PKS (Pelaksana Kegiatan Sekolah) yang tidak punya wewenang formal. Jumlah siswa menurun drastis dari lebih dari 500 menjadi kurang dari 240 siswa.

Para siswa juga mengungkapkan kekecewaan mereka atas kondisi sekolah dan sikap Ketua DPRD. Mereka berharap sekolah mereka bisa kembali ke lokasi semula atau setidaknya mendapatkan tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.

Anggota DPRD Deliserdang, Dedi Syahputra, SH, menyesalkan tindakan Ketua DPRD Zakky Shari yang memaksa membuka segel pintu gerbang SMPN 2 Galang, serta sikap Wakil Ketua DPRD Hamdani Syahputra yang menjanjikan tenda kepada siswa Al-Washliyah, yang dianggap menimbulkan kesan pilih kasih. Ia menekankan seharusnya pimpinan dewan membawa solusi, bukan memicu konflik. Dedi menjelaskan bahwa sebenarnya gedung SMPN 2 Galang dikosongkan sampai proses hibah selesai sesuai kesepakatan antara Dinas Pendidikan Deliserdang dengan PC Al Washliyah Galang. Ketua DPRD Deliserdang, Zakky Shari, tidak memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi. ( RZ)