Kondisi SDN 240 Bandar Panjang Tuo Madina memprihatinkan, IMA Madina Pekanbaru dan Alumni Sekolah Bersuara

Mandailing Natal, PB – Kondisi gedung dan fasilitas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 240 Bandar Panjang Tuo, Kecamatan Muarasipongi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), memprihatinkan. Atap rusak, dinding lapuk, sekat ruangan hancur, kantor guru rusak berat, dan fasilitas yang tidak layak pakai berpotensi membahayakan siswa dan guru.

Staf Humas IMA Madina Pekanbaru, Fajdrina Raudatul Jannah, seorang mahasiswi Universitas Riau (Unri) asal Muarasipongi, menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Madina yang dinilai abai dan lamban dalam merespon masalah ini. Fajdrina menilai keluhan masyarakat setempat telah lama disuarakan tanpa solusi konkret.

Fajdrina menambahkan bahwa permasalahan ini telah berlangsung lama, dan Dinas Pendidikan bersama Pemerintah Kabupaten Madina seharusnya mampu menunjukkan langkah konkret. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah hak fundamental dan ketidakseriusan dalam penanganannya merupakan pengabaian tanggung jawab moral dan konstitusional.

Seorang alumni SDN 240 Bandar Panjang Tuo juga turut menyuarakan keprihatinan dan berharap bantuan pembangunan segera direalisasikan agar siswa dapat belajar di lingkungan yang layak dan nyaman. Ia juga berharap rencana pembangunan yang diusung Wakil Ketua DPRD Mandailing Natal, Indah Annisa, dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut, H. Aswin Parinduri, dapat segera direalisasikan.

Lambannya penanganan kerusakan SDN 240 Bandar Panjang Tuo mencerminkan lemahnya perhatian Pemerintah Kabupaten Madina terhadap sektor pendidikan di wilayah terpencil. Masyarakat menginginkan langkah nyata, cepat, dan menyeluruh untuk menyelamatkan hak pendidikan anak-anak di pelosok, bukan hanya janji manis atau kunjungan simbolis. Jika kondisi ini dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan runtuh.( M)