
Sinjai, PB – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sinjai Bersatu masih menghadapi tantangan serius berupa tingginya tingkat kebocoran air dan tunggakan pembayaran pelanggan.
Direktur PDAM Sinjai, Nasrullah Mustamin, mengungkapkan bahwa angka kebocoran air mencapai 30 persen.
“Iya, untuk kebocoran air PDAM mencapai 30 persen dan itu termasuk tingkat toleransi. Namun, ini sudah menjadi prioritas kami untuk melakukan langkah penekanan, perbaikan dan penertiban,” ujarnya.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab kebocoran pipa Air PDAM Sinjai antara lain:
- Air tanpa rekening, yaitu warga menikmati air tanpa membayar.
- Pencurian air.
- Kilometer air yang rusak milik pelanggan.
Nasrullah juga mengungkapkan bahwa tunggakan pembayaran pelanggan hingga tahun 2025 ini mencapai miliaran rupiah.
“Ada tunggakan dari sejumlah pelanggan yang tersebar dibeberapa kecamatan di Sinjai yang nilainya mencapai Rp4 Miliar,” ungkapnya.
Pihak PDAM Sinjai akan berupaya agar tagihan pelanggan yang menunggak segera dibayarkan dengan memberikan kebijakan agar tagihan menunggak bisa dibayar dengan cara dicicil.
Semoga PDAM Tirta Sinjai Bersatu dapat mengatasi permasalahan kebocoran air dan tunggakan pelanggan agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mencapai target yang lebih baik.