SINJAI_PB— Menjelang puncak arus mudik lebaran 2023, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini ancaman cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah termasuk di Kabupaten Sinjai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai Budiaman saat dikonfirmasi, BMKG menjelaskan jika menjelang puncak arus mudik lebaran tahun ini, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya, dan kondisi ini diprediksi dapat terjadi sampai pada arus balik lebaran nantinya.Selasa (18/04/2023).
Karena itu, Budiaman mengimbau para pemudik untuk berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem sepanjang masa mudik Lebaran 2023, karena jika kondisi yang diprediksi itu terjadi, tentunya akan menjadi salah satu pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor.
“Kami hanya mengingatkan kembali imbauan Bapak Bupati Sinjai kepada agar dalam upaya mewaspadai potensi ancaman cuaca ekstrem ini dengan segala dampaknya, agar tetap lebih mengutamakan keselamatan jiwa, aktif mengikuti informasi perkembangan cuaca dari BMKG yang juga disebarluaskan pemda Sinjai melalui Pusdalops BPBD dan Dinas Kominfo.
“Kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi juga diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik dan arus balik lebaran 2023″terangnya.
Kami dari BPBD, selain menempatkan petugas pada posko Ops. Ketupat 2023, melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik, juga melakukan aktivasi Posko Siaga Bencana Tim Reaksi Cepat (TRC) pada Kantor BPBD Sinjai.
Sementara itu Amin Suardi Farid, SE., MM Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik saat ditemui mengatakan, kami mempunyai tugas mengkoordinasi dan melaksanakan kebijakan umum dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat serta melaksanakan koordinasi dan dukungan logistik serta peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Posko siaga TRC BPBD didirikan dalam rangka Kesiapan TRC BPBD mengawal Potensi ancaman bencana yang terjadi kapan saja.”Oleh karena itu personel BPBD dibagi menjadi 4 shift setiap shift terdiri dari 6 orang yg bersiaga mulai jam 08.00 s.d 20.00 kemudian bertukar shift selanjutnya mulai 20.00 s.d 08.00.Jadi kami Siaga Bencana 24 jam dengan menerjunkan personel sejumlah 56 orang yg terbagi menjadi 4 shift”ujar Amin Suardi.
Meski personel BPBD diperbantukan untuk kelancaran arus mudik namun pihaknyaa secara rutin berkoordinasi dengan para relawan di berbagai wilayah kecamatan mengingat kabupaten Sinjai sudah memasuki musin hujan dimana curah hujan saat ini tidak menentu guna memastikan kesiapsigaan relawan di tingkat desa dan kelurahan.
“Kami terus melakukan pemantauan di berbagai wilayah dan berkoordinasi dengan pihak terkait dan para relawan sampai tingkat desa agar selalu bersiaga kemudian melaporkan kepada kami situasi terkini sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan kita bisa segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan,”jelasnya
Sekedar diketahui Posko siaga TRC BPBD dilengkapi Dukungan peralatan dalam kesiapsiagaan mengawal Potensi Ancaman Bencana saat mudik lebaran terdiri dari mesin chainsaw 4 buah, perahu sampang rescue 2 buah, perahu karet 1 buah dan peralatan transportasi mobil ranger 1 unit serta seluruh pendukung peralatan seperti minyak pelumas dan BBM dipersiapkan sehingga jika terjadi bencana secara tiba2 maka seluruh personel dengan peralatan lengkap langsung terjun ke lokasi bencana.