Hj. Uci: DPRD Kutim Turun Langsung ke Masyarakat di Gang Cempaka, Dengar Keluhan Petani dan Janji Upayakan Solusi

Kutai Timur. PB – Hj. Uci, anggota DPRD Kutai Timur, melaksanakan reses di Gang Cempaka, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat serta berdialog langsung guna memahami kebutuhan prioritas mereka.

Dalam pertemuan tersebut, Hj. Uci menerima berbagai masukan, terutama terkait masalah pertanian. Para petani mengeluhkan tingginya harga pupuk, keterbatasan alat pertanian seperti traktor, serta sulitnya akses terhadap kebutuhan dasar lainnya.

“Masyarakat di sini memiliki lahan dan potensi, namun terkendala modal dan fasilitas. Mereka sangat membutuhkan bantuan pupuk dan alat pertanian untuk mengoptimalkan produktivitas,” ujar Hj. Uci, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hj. Uci menegaskan pentingnya reses sebagai sarana untuk mengetahui kebutuhan masyarakat secara langsung. Dengan berdiskusi, solusi terbaik dapat dirumuskan bersama.

“Kami akan koordinasikan semua masukan ini dengan instansi terkait. Sebagai wakil rakyat, sudah menjadi kewajiban kami untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Hj. Uci.

Wanita yang dikenal ramah ini menampaikan bahwa ia akan terus bergerak ke titik-titik lain di wilayah dapilnya untuk mendengar aspirasi masyarakat secara menyeluruh.

Kegiatan reses memiliki peran strategis dalam mempererat hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat. Selain menyerap aspirasi, reses juga menjadi momen untuk memastikan tanggung jawab anggota dewan dalam memperjuangkan kebutuhan konstituen mereka.

“Semoga melalui reses ini, kita dapat mewujudkan solusi nyata yang langsung dirasakan masyarakat,” tutup Hj. Uci.

Kegiatan serap aspirasi ini diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan lokal dan mendukung kemajuan sektor pertanian di Kutai Timur.

Pertemuan Hj. Uci dengan petani di Gang Cempaka menunjukkan bahwa DPRD Kutai Timur serius dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memperjuangkan kebutuhan masyarakat.

Dengan mendengarkan langsung keluhan dan harapan masyarakat, diharapkan akan tercipta program dan kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kehendak masyarakat Kutai Timur.(MJ)