Antisipasi Dampak Bencana Saat Mudik Lebaran, Ini yang Dilakukan BPBD Sinjai

Sinjai_PeduliBangsa– Menjelang puncak Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 pada 2 pekan mendatang yang juga identik dengan libur panjang, menjadi momentum bagi warga masyarakat untuk mudik ke kampung halaman, bertemu dengan keluarga, kerabat, sahabat, dan sanak saudara.
Demikian halnya dengan warga masyarakat asal Kabupaten Sinjai yang selama ini berada di perantauan, dan masyarakat asal daerah lain yang kini bertempat tinggal di Kabupaten Sinjai, hampir dipastikan akan memanfaatkan suasana mudik lebaran yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 5 – 8 April 2024, dan arus balik pada 13 -16 April 2024.
Menindaklanjuti arahan Penjabat Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah untuk mengantisipasi arus mudik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai telah menyiapkan sejumlah langkah-langkah strategis.
Kepala BPBD Kabupaten Sinjai, Budiaman mengungkapkan bahwa menjelang puncak arus mudik dan arus balik libur hari raya Idul Fitri 1445 H/2024 Masehi pada akhir bulan ini, telah dipersiapkan upaya antisipasi untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik.
Langkah strategis yang dipersiapkan tentunya lebih diarahkan pada aspek mitigasi bencana yang mungkin bisa terjadi pada masa mudik dan arus balik lebaran yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan serta berpotensi menimbulkan ancaman keselamatan, kerugian moril dan materil akibat kejadian bencana“.
Budiaman juga mengakui telah menerima update informasi prakiraan cuaca dari BMKG bahwa pada fase mudik dan arus balik itu, terdapat potensi peningkatan intensitas dan curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Sinjai yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai memandang perlu menyusun dan merilis peta daerah rawan bencana di jalur mudik lebaran ke wilayah Kabupaten Sinjai.
Hal ini dimaksudkan untuk memberi informasi bagi pengguna jalur mudik agar tetap bisa aman sampai ke kampung halaman.
Adapun jalur mudik dari Makassar ke Kabupaten Sinjai dapat ditempuh melalui:
1. Makassar – Sinjai lewat Bantaeng dengan jarak kurang lebih 220 km
2. Makassar – Sinjai lewat Malino dengan jarak kurang lebih 168 km
3. Makassar – Sinjai lewat Camba Maros dengan jarak kurang lebih 191 km
Tiga jalur mudik tersebut, tentu memiliki potensi ancaman risiko masing-masing, seperti pada jalur mudik lewat Bantaeng, meskipun infrastruktur kondisi jalan relatf lebih baik, namun selain jarak tempuh yang panjang dan arus lalu lintas yang padat, juga terdapat potensi kejadian cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi disertai angin kencang pada beberapa wilayah kabupaten.
Sedangkan pada jalur via Malino, yang memiliki jarak lebih dekat dari kedua jalur lainnya, masih terdapat kondisi ruas jalan yang sempit dan berlubang, bahkan pada beberapa ruas jalan terdapat beberapa titik yang pernah mengalami longsor dan mengalami keretakan akibat gerakan tanah, sehingga membutuhkan ekstra kehati-hatian dari pengemudi.
Pada rute ini pula, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, terdapat dua kecamatan, yakni Sinjai Barat dan Sinjai Tengah yang berpotensi terjadi hujan kategori sedang hingga tinggi yang dapat memicu terjadinya longsor, baik pada sisi jalan maupun pada lereng dan tebing yang dapat menutup badan jalan.
Untuk jalur rawan longsor di Kecamatan Sinjai Barat yaitu Kelurahan Tassililu, Desa Desa Arabika, dan Desa Botolempangan, sedangkan pada Kecamatan Sinjai Tengah meliputi Desa Kompang, Gantareng, Saotengah, Pattongko dan desa Kanrung”
Sementara pada jalur via Camba-Maros yang hingga kini masih terdapat proses pengerjaan jalan, juga cukup rawan dengan potensi bencana longsor dan pohon tumbang, sehingga para pemudik yang akan melewati jalur ini, juga diharapkan dapat lebih berhati-hati.
Karena itu kami juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum berangkat agar bisa mempersiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan selama perjalanan.
“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2024 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar.”
Untuk mereka yang akan melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi, baik kendaraan bermotor roda dua maupun mobil, agar mengecek kondisi kendaraan sebelum memulai perjalanan.

“Pastikan kondisi kendaraan yang digunakan layak dan aman serta kesiapan fisik dan stamina yang prima”.

“Semoga peta rawan bencana jalur mudik ini bisa menjadi acuan bagi warga yang ingin mudik ke daerahnya dan kita berharap semuanya berjalan lancar dan tidak ada kendala yang dihadapi oleh masyarakat sehingga bisa berkumpul bersama sanak keluarga merayakan hari raya idul fitri 1445 hijriah.
Untuk pelayanan darurat kebencanaan pada masa libur lebaran dan arus mudik, BPBD telah mengaktivasi Posko Siaga dan Pelayanan Darurat, serta pemantauan di berbagai titik yang menjadi jalur mudik.//Ril