Kutai Timur, PB – Dialog Kebudayaan Islam yang digelar di Masjid Islamic Center Al-Faruq Sangatta pada 17 November 2025 menjadi momentum penting dalam upaya merumuskan sejarah kebudayaan Islam di Kutai Timur. Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber dan peserta dari beragam latar belakang profesi, mencerminkan keragaman masyarakat yang turut membentuk dinamika kebudayaan Islam di daerah tersebut.
Fadli, perwakilan dari Dinas Kebudayaan Kutai Timur, menegaskan bahwa perkembangan kebudayaan Islam tidak dapat dipisahkan dari identitas Kutai Timur dan kegiatan ini merupakan titik awal penyusunan buku sejarah kebudayaan Islam di Kutai Timur.
Narasumber Yaqub Fadillah, S.IP., memaparkan bahwa jejak masuknya Islam di Kutai Timur memiliki ragam jalur, mulai dari dakwah, diplomasi, penaklukan, hingga aktivitas perdagangan, serta beradaptasi dengan kondisi sosial masyarakat setempat.
Pemateri lainnya, Muh. Abdul Basir, menambahkan bahwa historisitas serta konteks sosial kultural masyarakat memegang peran signifikan dalam memahami perkembangan Islam di Kutai Timur dan keterlibatan peserta dari berbagai profesi dalam dialog ini menandakan bahwa kajian kebudayaan Islam bukan hanya milik akademisi, tetapi menjadi kepentingan bersama.
Kegiatan dialog ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam penyusunan naskah sejarah yang mampu merekam perjalanan Islam di Kutai Timur secara ilmiah dan berbasis data. Dengan demikian, sejarah tersebut dapat menjadi referensi penting bagi generasi mendatang.



















