Pandeglang, Banten, PB – Pemandangan tak biasa terlihat di Kantor Bupati Pandeglang dengan dipasangnya terali besi di pintu utama yang biasa terbuka untuk publik. Pemasangan pintu besi ini memicu kritik keras dari kalangan mahasiswa, yang menganggapnya sebagai bentuk antipati dan sikap anti-dialog dari pemerintah daerah.
Mahasiswa menilai tindakan pemerintah memasang pintu besi tidak mencerminkan kepekaan atas kondisi daerah itu sendiri serta menghambur hamburkan anggaran hanya untuk membuat benteng antara pemerintah dan rakyat di tengah kondisi fiskal Pandeglang yang miris.
Ketua KUMALA PW Pandeglang, Sepdi, mengatakan bahwa pintu besi itu adalah monumen bisu yang menandakan jarak antara pemimpin dan rakyatnya.
Sepdi juga memberikan saran dan masukan untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang, khususnya BUPATI dan Wakil BUPATI Pandeglang untuk tidak lagi berbuat tindakan konyol yang dapat memicu Kemarahan Masyarakat dan lebih sering melihat ke pelosok daerah, bahwa masih banyak jalan poros desa yang rusak, masih banyak bangunan sekolah yang mesti diperbaiki, masih banyak fasilitas kesehatan yang tidak memadai.