
Malang, PB – Kota Malang, dikenal sebagai Kota Pendidikan dengan lebih dari 60 perguruan tinggi dan ribuan mahasiswa setiap tahunnya, kini menghadapi tantangan serius dalam bentuk tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi.
Ketua Fraksi DPRD Kota Malang, Suryiadi, mengungkapkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti:
- Banyak lulusan perguruan tinggi yang memilih untuk menetap di Malang, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia untuk fresh graduate terbatas.
- Kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin dinamis.
- Kurangnya minat berwirausaha di kalangan lulusan.
- Preferensi untuk mencari pekerjaan di kota asal.
Suryadi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia industri, dan organisasi kepemudaan seperti HMI untuk mengatasi krisis pengangguran ini. Ia berharap, dengan langkah-langkah strategis yang telah diusulkan, Kota Malang tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai tempat yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi para lulusan.
Langkah-langkah strategis yang diusulkan antara lain:
- Mahasiswa didorong untuk aktif mengambil program magang, pelatihan, dan kerja praktik.
- Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menciptakan budaya kewirausahaan sejak dini.
- Lulusan didorong untuk berani merantau ke kota atau daerah lain yang memiliki peluang kerja lebih banyak.
- HMI berperan penting dalam membangun jaringan profesional, memberikan pelatihan kepemimpinan, dan mengembangkan soft skills serta hard skills yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja.
Suryadi menekankan bahwa HMI tidak hanya berfokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai Islam serta nasionalisme, tetapi juga aktif membantu anggotanya mengasah keterampilan teknis dan kewirausahaan. Organisasi ini turut memperluas jaringan alumni yang dapat memberikan dukungan dan informasi terkait peluang kerja.
“Kita harus menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan kewirausahaan agar generasi muda dapat berkontribusi secara optimal dalam perekonomian daerah,” pungkasnya.
Semoga langkah-langkah strategis yang diusulkan dapat membantu Kota Malang mengatasi krisis pengangguran dan memaksimalkan potensi generasi mudanya.( R)