Tanjung Selor, PB- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menargetkan pembangunan kawasan industri di Kalimantan Utara (Kaltara) dapat selesai dalam empat tahun. Dalam kunjungannya ke Cina, Luhut bertemu dengan berbagai pejabat dan meminta dukungan National Development and Reform Commission (NDRC) untuk implementasi kawasan industri di Kaltara.
Salah satu pabrik di kawasan industri tersebut direncanakan menjadi pabrik petrokimia terbesar di Asia dengan kapasitas mencapai 4×16 juta ton per tahun. Kawasan industri hijau di Kabupaten Bulungan, Kaltara, dengan nilai investasi hingga US$132 miliar diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Selain pabrik petrokimia, rencana pembangunan fasilitas pengolahan alumina, pabrik besi dan baja, pabrik baterai kendaraan listrik, dan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) juga akan menjadi bagian dari kawasan industri tersebut. Gubernur Kaltara, DR. (HC) H. Zainal A Paliwang, M.Hum, menyatakan pentingnya investasi untuk memajukan daerah dan menciptakan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat.
Berbagai potensi investasi seperti pembangunan pelabuhan, hotel dan restoran, industri hilirasi rumput laut, dan strategi untuk meningkatkan investasi di Kaltara melalui tata kelola pemerintahan yang baik telah dirancang untuk menarik para investor. Diharapkan masuknya investasi akan memberikan dampak positif dalam pemutaran ekonomi daerah, peningkatan lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Utara.