SINJAI_PB— Langkah taktis penanganan stunting secara extraordinary mulai digelindingkan kepala Dinas Sosial Sinjai, Andi Muh. Idnan .
Meskipun belum dijelaskan sumber bantuan berikut pendanaannya, penyalurannya direncanakan akan dilakukan pada Minggu III November.
Menurut Kadis Sosial Andi Muh Idnan , Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari 1.800 penerima PKH, terdapat sekitar 191 ATS dan 14 Bumil.
Jumlah ATS dan Bumil tersebut, akan mendapat jatah susu dan akan dipantau selama 2 bulan. Jelas Andi Idnan.
Terobosan serta kecepatan dan ketepatan yang sangat luar biasa dari Kadinsos ini yang diharapkan dapat menurunkan angka stunting di tahun 2024, sejatinya dapat mengilhami pengambil kebijakan dan lading sektor penanganan stunting di daerah dan bahkan pada tingkat nasional.
Karena dari langkah dan upaya penanganan Kadinsos ini, terungkap jelas fokus sasarannya yang ditujukan kepada ATS dan Bumil yang telah terdata.
Dengan penetapan jumlah sasaran ATS dan Bumil tersebut, membuktikan bahwa pihak Dinsos bukan hanya mampu melakukan deteksi dini terhadap potensi penyumbang peningkatan angka stunting tetapi juga menunjukan kapasitasnya melakukan intervensi mengatasi indikasi yang ditemukan.
Kemampuan deteksi dini dan kapasitas pencegahan pada yang terindikasi melalui intervensi bagi-bagi susu, tentu diyakini telah melalui diskusi dengan pihak medis yang diyakini memiliki kompetensi dalam mendeteksi gejala dan menetapkan status bagi anak, baik yang terdeteksi karena gejalanya maupun yang memang sudah berstatus penderita stunting.
Demikian halnya dengan intervensi dalam bentuk pemberian susu, menunjukkan kemampuan diagnosa pihak Dinsos pada saat deteksi dini yang telah menemukan sejumlah ATS yang perlu mendapat jatah susu.
Sebab diyakini keputusan Kadinsos untuk segera membagikan susu kepada ATS dan Bumil, didasarkan pada analisis kasus yang profesional dan akuntabel.
Penulis: Mahiratul ihram