Akibat Tanah Bergerak, Jalan dan Puluhan Rumah Warga Retak di Sinjai Barat

SINJAI_PB— Tanah bergerak di Desa Botolempangan Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, mengakibatkan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Gowa hingga Makassar pada beberapa titik ambles dan mengalami keretakan kurang lebi 100 meter.

Selain itu, tanah bergerak yang terjadi pada Jumat (12/05/2023) malam juga mengakibatkan 10 rumah warga mengalami retak hingga rusak berat, diantaranya 3 rumah di dusun Ambi dan 7 rumah di dusun Rumpala.

Penata Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

(BPBD) Kabupaten Sinjai, Ambo Rappe bersama stafnya, Dahriadi yang telah meninjau lokasi kejadian sekaligus menyalurkan bantuan sembako.

Dari pantauannya, Ambo Rappe menyampaikan bahwa tanah bergerak tersebut diduga masih berpotensi terjadi, apalagi di sekitar lokasi kejadian juga terdapat titik longsor dan terlihat adanya sejumlah rekahan tanah tak jauh dari hunian warga.

Karena itu, kepada 10 KK dengan 43 jiwa yang rumah tempat tinggalnya mengalami keretakan dan kerusakan, Ambo Rappe menyarankan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Dugaan sementara, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan tanah di daerah ini labil dan berdampak terhadap bangunan yang ada di atasnya,” kata Ambo Rappe.

Diduga, pergeseran tanah itu menyebabkan fondasi bangunan yang ada di atasnya ikut tertarik dan menyebabkan sedikitnya sepuluh rumah retak-retak di bagian lantai dan dinding.

Kejadian tersebut akan tetap dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan agar segera dilakukan upaya penanganan terhadap jalan yang retak, sementara untuk rumah warga yang mengalami kerusakan akan dikoordinasikan ke instansi terkait untuk dilakukan penelitian terkait kondisi tanah, katanya.