Sinjai, Pedulibangsa.co — Wisata alam Gunung Batu Mappeppe beberapa hari belakangan ini mulai ramai dikunjungi masyarakat, terutama kelompok pecinta alam.
Wisata alam yang terletak diantara Desa Bonto Kecamatan Sinjai Tengah dan Desa Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat ini, dikenal dengan keindahan dan kesejukan alamnya. Sangat cocok digunakan untuk camping atau sekedar melepas penat bagi penikmatnya.
Hal itu diungkapkan salah satu tokoh pemuda Kecamatan Sinjai Tengah, Sudirman. Kepada Pedulibangsa.co dia membeberkan, keindahan Gunung Batu Mappeppe sejak dulu telah diakui penduduk setempat sebagai tempat berakhir pekan bersama keluarga.
“Dulu sudah sering didatangi warga Desa Bonto. Bukan hanya anak muda sekedar camping, namun kalangan orang tua, juga datang untuk melepaskan nazar terkhusus setelah musim panen,” ucapnya, Rabu (9/12/20).
Ketua DPK KNPI Sinjai Tengah ini berharap, keindahan G. Batu Mappeppe dapat dikembangkan untuk dijadikan destinasi wisata yang dikelolah oleh Pemerintah Desa.
“Namun yang kami sayangkan, karena tempat tersebut ramai di medsos maupun whastApp diklaim oleh Desa Turungan Baji, padahal tempat tersebut lebih cenderung ke wilayah Desa Bonto,” jelasnya.
Seharusnya, kata Sudirman, lokasi wisata tersebut dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) bersama, karena berada di wilayah perbatasan dan dikelolah kedua desa agar tidak terjadi saling klaim.
“Olehnya itu, kami meminta kepada Pemerintah Desa Bonto agar secepatnya berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Turungan Baji terkait hal itu,” harapnya.
Talding (63), salah seorang warga Desa Bonto mengakui sering G. Batu Mappeppe bersama keluarganya setelah panen padi.
“Orang tua saya pernah bernazar ‘Nakko temmekko manggaji atau sikolanu, kusilonakko menre di Batumappeppe manre anre’ (artinya: kalau kamu tamat mengaji atau lulus di sekolahmu, saya antar ke atas di G. Batu Mappeppe makan-makan). Jenis makanan yang biasa dibawa ketempat itu biasanya lemmang, songkolo dan kampalo,” tuturnya. (Fkr/red)
